Jumat, 08 Juni 2012

Hospital Information System ( HIS )


A. Sistem Informasi Rumah Sakit  Atau Hospital Information System (HIS)
Sistem informasi rumah sakit adalah sistem yang mampu  melakukan integrasi dan komunikasi aliran informasi baik di dalam maupun di luar rumah sakit (kusumadewi, 2009). System informasi ini meliputi Sistem rekam medis elektronik, sistem informasi laboratorium, sistem informasi radiologi, sistem informasi farmasi, sistem informasi keperawatan. 
HIS memilki dua fungsi utama yaitu : untuk keperluan manajemen dan pengolahan data pasien. Dari sisi manajemen, HIS memiliki peranan dalam mengatur data keuangan, material dan teknis, system kepegawaian, pembayaran (tagihan) ke pasien, dan perencanaan strategi. Dari sisi lain, HIS berfungsi untuk mengelola data inpatient dan outpatient serta mengelola data medis pasien yang meliputi perawatan, diagnosis, dan terapi. 




Salah satu subsistem HIS adalah system rekamm medis. Perekaman data pasien mutlak diperlukan untuk menunjang proses peningkatan perawatan kesehatan terhadap pasien. Electronic Medical Record (EMR) adalah suatu media elektronik yang digunakan untuk menyimpan informasi klinis. EMR digunakan untuk mengelola informasi rekam medis pasien sehingga memudahkan dalam menelusur-balik informasi, termasuk sejarah penyakit dan tindakan medis yang pernah diterima, dan menggunakannya untuk mengambil tindakan medis yang tepat.  
Secara umum , system informasi ini dapat didefinisikan sebagai informasi kesehatan individu yang disimpan dalam bentuk digital yang mempunyai sebuah penenda unik setiap individu (Raghupathi, 1997). 
Fungsi utama EMR adalah : merekam informasi, mengakses informasi, membantu pengambilan keputusan, menggunakan data atau informasi secarabersama-sama, identifikasi pasien, menangani keamanan dan otentifikasi data, serta memmbantu auditing.
Melalui system perekaman medis yang baik dan efektif diharapkan kulaitas perawatan kesehatan seorang pasien juga akan meningkat, memudahkan manajemen dan professional dalam menetapkan keputusan. EMR mencakup semua informasi tentang treatment dan perawatan pasien. EMR merupakan informasi tentang status kesehatan individu sepanjang hayat dan perawatan kesehatan yang tersimpan secara elektronik.
System informasi ini digunakan dilingkungan rumah sakit atau lembaga penyedia layanan kesehatan lain yangb menangani pasien secara langsung. Pada masa yang akan dating, system informasi ini seharusya dapat terjadi inter-operabilitas antar rumah sakit.
Sebagian besar dari EMR merupakan replikasi dari paper based record. Data atau informasi rekam medis, memiliki beberapa tipe, antara lain:

  1. Tipe data tekstual, biasanya digunakan pada saat mendeskripsikan keluhan, gejala, sejarah munculnya rasa sakit, sejarah keluarga, uji fisik atau informasi asuransi. Tipe data teks ini terkadang juga menggunakan bahasa alami, sehingga alogaritma parsing sangat dibutuhkan. Pada tipe teks dibutuhkan format standar penulisan yang bersifat formal, lengkap, universal, dan dapat diterjemahkan.
  2. Tipe grafis, biasanya digunakan pada ECG, ultrasound, atau gambar-gambar yang ditulis tangan.
  3. Tipe digital, biasanya digunakan untuk menunjukkan hasil sinar-x.

Maslaah yang sering muncul pada perekaman data pasien adalah kesalahan, kelalaian, dan ketidakpasstian serta sangat bervariasinya pasien dan klinisi (petugas kesehatan). Jumlah data rekam medis yang banyak membuat klinis sulit untuk mencari atau menganalisis data rekam medis pasien tertentu dengan masalah tertentu pula. 
Contoh :



B. Clinical Decision Support System
Clinical Decision Support System (CDSS) adalah program computer yang dirancang untuk menyediakan dukungan para ahli dalam membuat keputusan klinis (Mendonca, 2004). 
Tujuan siatem ini adalah membantu para professional di bidang kesehatan dalam menganalisis data pasien dan membuat keputusan berdasarkan diagnosis, melakukan pencegahan, dan treatment terhadap permaslahan pasien. Pada tahap observasi akan dilakukan pengumpulan data- data pasien yang meliputi sejarah pasien, hasil uji fisik (tekanan darah, denyut nadi) atau hasil uji laboratorium (hasil uji radiologi. Darah, dll). Hasil observasi ini akan digunakan sebagai dasar untuk proses pengambilan keputusan. Keputusan yang di peroleh akan sangat berguna bagi perencanaan (seperti terapi atau pengobatan) bagi pasien tersebut.

Salah satu contoh system ini adalah system untuk mendiagnosa penyakit dengan mengenalinya dari gejala-gejala yang ada. Basisi pengetahuan yang berisi berbagai mcam penyakit dan gejala-gejala terkait terlebih dulu dimasukkan ke dalam system. Berdasar basis pengetahuan inilah, system nantinya akan menngambil kesimpulan yang dapat digunakan sebagai sumber masukan pengambilan keputusan . basis pengetahuan system dapat terus dimuktahirkan dengan penyakit dan gejala-gejala baru. 


Daftar Pustaka :

Kusumadewi, Sri. 2009 .Informatika Kesehatan. Yogyakarta : Graha Ilmu http://jajusuf.blogspot.com/2010/10/sistem-informasi-manajemen-rumah-sakit.html http://irwandykapalawi.wordpress.com/2009/04/16/sistem-informasi-manajemen-rumah-sakit/



Tidak ada komentar:

Posting Komentar