Selasa, 23 Juli 2013

BAB I tentang pengaruh penyuluhan terhadap motivasi



BAB I
PENDAHULUAN

Pendahuluan ini meliputi latar belakang dilakukan penelitian, rumusan masalah yang diangkat peneliti, tujuan penelitian yang hendak peneliti capai, manfaat penelitian, dan ruang lingkup penelitian. Pendahuluan tersusun sebagai berikut :
A.    Latar Belakang Masalah
Kesehatan menurut UU No.36 tahun 2009 adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Kesehatan individu tidak dapat dicapai secara tiba-tiba, tetapi merupakan suatu proses dalam mengelola kehidupannya sendiri dengan cara mengatur dan mengembangkan setiap aspek dari tubuh, akal/pikiran dan perasaan sehingga tercapai keseimbangan yang harmonis (Sumijatun, 2006). Tolok ukur keberhasilan dan kemampuan pelayanan kesehatan suatu negara diukur dengan angka kematian ibu dan angka kematian perinatal. Menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi prioritas utama dalam pembangunan kesehatan di Indonesia yang merupakan target pencapaian Millennium Development Goals (MDGs) Tahun 2015 (Aditya, 2012).
Target MDGs yaitu 102 per 100 ribu kelahiran hidup pada tahun 2015 namun AKI di Indonesia jumlahnya mencapai 228 per 100 ribu kelahiran hidup sehingga menurut Direktur Jenderal Gizi Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan masih jauh dari target MDGs tersebut (Wardah, 2012). AKB Indonesia juga menempati peringkat ke-7 diantara 10 negara ASEAN (Depkes, 2003). Hasil survei yang dilakukan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) Jawa Barat masih menjadi salah satu daerah dengan AKI yang paling tinggi. Data rutin Nasional tahun 2011 sampai dengan 16 Mei 2012, jumlah kematian ibu sebesar 5.118 dan tahun 2012 AKI di Indonesia sebesar 120 per 100.000 Kelahiran Hidup (Biro Pusat Statistik Jawa Barat, 2007).
Faktor penyebab tingginya AKI salah satunya adalah partus lama (terbilang 7%). Faktor lainnya yaitu rendahnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu hamil (Depkes, 2001). Safe Childbirth (1937), Dr. Kathleen Vaughan menggambarkan cara ia melakukan studi terhadap wanita hamil yang banyak menghabiskan waktu dan melakukan kegiatan menonton atau kehidupan yang tidak aktif, menunjukkan kelompok wanita ini kerap mengalami kesulitan saat persalinan dan kelahiran (Eileen Brayshow, 2008). Upaya yang bisa dilakukan ibu hamil agar persalinan berjalan lancar dapat dikendalikan dengan melakukan senam hamil (Achmad, 2008 dalam Yuliasari, 2010).
Berdasarkan American Journal of Obstetricand Gynaecolog, menunjukkan ibu hamil yang melakukan kegiatan senam cukup sering dan teratur selama masa tiga bulan (trimester) terakhir, ternyata mengalami persalinan yang tidak terlalu terasa sakit dibandingkan dengan persalinan ibu hamil yang tidak melakukan kegiatan senam selama masa kehamilannya. Hal ini terjadi karena peningkatan kadar hormone endorphin dalam tubuh sewaktu senam, yang secara alami berfungsi sebagai penahan rasa sakit. Jourrnal American Health  memuat laporan tentang hasil penelitian selama 2 tahun di New York yang menunjukkan bahwa wanita hamil yang melakukan senam selama 30 menit, 5 hari dalam seminggu ternyata melahirkan bayi yang lebih besar dan sehat (Hanton, 2001).
Saat ini ada program senam hamil dengan Metode Pilates (ditemukan Joseph Pilates), khusus untuk ibu hamil karena banyak perubahan fisik di tiap trimesternya maka gerakan senam ini dimodifikasi sesuai dengan kondisi ibu hamil tiap trimester. Senam hamil dapat berupa senam aerobik, kalestenik, relaksasi, kebugaran panggul (kegel). Meningkatkan pengetahuan ibu hamil maka ibu akan semakin merasakan pentingnya senam hamil bagi kesehatan diri dan janinnya. Munculnya kesadaran ini akan memberikan dampak pada ibu untuk dapat melaksanakan secara teratur (Kuliahbidan, 2008).
Latihan senam hamil merupakan suatu yang masih baru di kalangan penduduk Indonesia. Bagi masyarakat kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya latihan senam hamil ini bukanlah suatu hal yang aneh, tetapi tidak berarti semuanya mengerti dan  menyadari bahwa latihan senam hamil berguna bagi wanita hamil. Justru masyarakat kota yang telah modern dan maju inilah yang memerlukan latihan fisik, baik dalam keadaan normal maupun dalam keadaan hamil (Januarahmawati, 2008).
Penelitian Tri Susanti tahun 2010 yang hasilnya menunjukkan bahwa senam hamil mempunyai banyak manfaat bagi ibu hamil. Manfaat latihan senam hamil yaitu agar wanita memperoleh ketenangan dan relaksasi yang sempurna menghadapi peristiwa persalinan diperlukan kepercayaan pada diri sendiri, kepercayaan pada penolong, dan latihan senam hamil (Rustam Mochtar, 1998). Penelitian yang dilakukan Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret sejak tahun 2000, terhadap 68 ibu hamil, senam hamil ini terbukti memberikan kontribusi yang besar untuk melancarkan proses persalinan.
Senam hamil akan memberikan outcome persalinan yang lebih baik dibandingkan pada ibu-ibu hamil yang tidak melakukan senam hamil menurut penjelasan Hamilton (2004). Clapp (2005) menjelaskan bahwa ibu yang melakukan senam hamil selama kehamilan dilaporkan dapat mengurangi stress dalam menjelang kelahiran, mengurangi nyeri saat proses persalinan, bayi yang dilahirkan memiliki berat badan yang normal, dan dapat mengurangi resiko terjadinya preeklamsi, dibandingkan ibu hamil yang tidak melakukan senam hamil selama kehamilan. Masa persalinan yang lebih pendek dan sedikit intervensi serta masa pemulihan yang lebih cepat dapat dibuktikan dengan mengikuti program latihan senam hamil oleh wanita-wanita hamil (Brayshaw, 2008).
Penelitian ini didukung juga oleh penelitian Evi Sulistyorini tahun 2005 yang menyarankan untuk memberikan informasi tentang program senam hamil melalui leaflet di tempat yang strategis untuk memperluas cakupan sasaran senam hamil. Berdasarkan hasil, pembahasan dan simpulan penelitian Mariani 2006 menyarankan agar memberikan pengetahuan senam hamil dan memberikan motivasi untuk melakukannya karena senam hamil telah terbukti mempu memperlancar proses persalinan.
Pendidikan kesehatan atau penyuluhan dapat dilakukan di tempat-tempat strategis pelayanan kesehatan seperti balai praktik klinik, atau puskesmas (Notoatmodjo, 2005). Pemberian informasi atau pesan kesehatan dan penyuluhan kesehatan bertujuan memberikan atau meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang kesehatan, yang diperlukan oleh seorang atau masyarakat, sehingga akan memudahkan terjadinya perilaku sehat (Notoatmodjo, 2010).
Perubahan sikap juga dipengaruhi jangka waktu seseorang dalam mengingat suatu pesan. Sesuai dengan pendapat Brigham dengan konsep sleeper effect bahwa orang mungkin masih ingat isi pesan yang disampaikan dalam waktu 10-14 hari setelah pesan itu disampaikan (Handayani, 2009). Faktor yang dapat mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku pada diri seseorang atau masyarakat salah satunya adalah motivasi (Notoatmodjo, 2010).
Motivasi adalah kecenderungan yang timbul pada diri seseorang secara sadar maupun tidak sadar melakukan tindakan dengan tujuan tertentu atau usaha-usaha yang menyebabkan seseorang atau kelompok orang tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang di kehendaki (Poerwodarminto, 2007). Motivasi terbagi menjadi motivasi intrinsik (motivasi yang berasal dari dalam diri yang terdiri dari dorongan dan minat individu untuk melakukan suatu aktivitas tanpa mengharap/meminta imbalan) dan motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang datangnya dari luar individu (Sardiman, 2008).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti didapatkan bahwa perioritas masalah di Puskesmas Jaya Mekar Padalarang yaitu belum pernah diadakannya penyuluhan senam hamil. Tahun 2012 tercatat AKB  sebanyak 4 bayi. Program senam hamil tidak berjalan secara berkala karena tidak ada yang mengikuti kegiatan tersebut, padahal senam hamil termasuk salah satu perawatan antenatalcare yang harus diberikan pada ibu hamil sebagai salah satu tujuan puskesmas yaitu kesehatan/perawatan kehamilan.
Hasil wawancara terdapat 5 dari 13 ibu mengungkapkan bahwa tidak mengikuti senam hamil karena repot mengurus keluarga, 2 ibu mengatakan akan mengikuti program tersebut jika mendapat bingkisan dari puskesmas dan sisanya merasa tidak memerlukan senam hamil dalam masa kehamilannya. Seluruh jumlah ibu yang diwawancara menyatakan tidak pernah mengikuti penyuluhan senam hamil dan tidak mengetahui pentingnya dan manfaat dari senam hamil itu sendiri.
Berdasarkan uraian di atas peneliti sangat tertarik untuk mengangkat sebuah judul penelitian tentang “Pengaruh Penyuluhan Senam Hamil terhadap Motivasi Ibu Melakukan Senam Hamil di Puskesmas Jaya Mekar Padalarang.”
B.     Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian fenomena di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : “Adakah Pengaruh Penyuluhan Senam Hamil terhadap Motivasi Ibu Melakukan Senam Hamil di Puskesmas Jaya Mekar Padalarang.”

C.    Tujuan Umum
Tujuan  umum dalam penelitian ini adalah teridentifikasikannya pengaruh penyuluhan senam hamil terhadap motivasi ibu melakukan senam hamil di Puskesmas Jaya Mekar Padalarang.

D.    Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah teridentifikasinya :
a.       Motivasi ibu melakukan senam hamil di Puskesmas Jaya Mekar Padalarang sebelum mendapatkan penyuluhan senam hamil.
b.      Motivasi intrinsik ibu melakukan senam hamil di Puskesmas Jaya Mekar Padalarang sebelum mendapatkan penyuluhan senam hamil.
c.       Motivasi ekstrinsik ibu melakukan senam hamil di Puskesmas Jaya Mekar Padalarang sebelum mendapatkan penyuluhan senam hamil
d.      Motivasi ibu melakukan senam hamil di Puskesmas Jaya Mekar Padalarang setelah mendapatkan penyuluhan senam hamil.
e.       Motivasi intrinsik ibu melakukan senam hamil di Puskesmas Jaya Mekar Padalarang setelah mendapatkan penyuluhan senam hamil.
f.       Motivasi ekstrinsik ibu melakukan senam hamil di Puskesmas Jaya Mekar Padalarang setelah mendapatkan penyuluhan senam hamil.
g.      Pengaruh penyuluhan senam hamil terhadap motivasi ibu melakukan senam hamil di Puskesmas Jaya Mekar Padalarang.

E.     Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :
1.    Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat memperkuat teori yang sudah ada mengenai pengaruh penyuluhan senam hamil terhadap motivasi ibu melakukan senam hamil.
2.    Manfaat Praktis
a.      Peneliti
Peneliti mendapatkan pengalaman pertama dan kemampuan mengaplikasikan teori di bidang riset keperawatan mengenai pengaruh penyuluhan senam hamil terhadap motivasi ibu melakukan senam hamil.
b.      Institusi STIKes Santo Borromeus
Hasil penelitian ini akan menambah ilmu, wawasan, kepustakaan, literatur bagi mahasiswa STIKes Santo Borromeus mengenai pengaruh penyuluhan senam hamil terhadap motivasi ibu melakukan senam hamil.
c.       Puskesmas Jaya Mekar Padalarang
Sebagai sumber informasi dasar untuk mengambil keputusan dalam peningkatan motivasi demi peningkatan kesehatan ibu dan anak melalui program senam hamil yang dilakukan kader – kader kesehatan secara teratur di Puskesmas Jaya Mekar Padalarang.

F.     Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini berfokus pada pengaruh penyuluhan senam hamil terhadap motivasi ibu melakukan senam hamil pada ibu kelas ibu hamil di Puskesmas Jaya Mekar Padalarang dan telah dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2013. Penelitian ini dilakukan berdasarkan hasil studi pendahuluan bahwa penyuluhan senam hamil belum pernah diadakan dan program senam hamil pun tidak berjalan secara berkala oleh puskesmas karena tidak ada yang mengikuti kegiatan senam hamil. Hasil wawancara terdapat 5 dari 13 ibu mengungkapkan bahwa tidak mengikuti senam hamil karena repot mengurus keluarga, 2 ibu mengatakan akan mengikuti program tersebut jika mendapat bingkisan dari puskesmas dan sisanya merasa tidak memerlukan senam hamil dalam masa kehamilannya. Seluruh jumlah ibu yang diwawancara menyatakan tidak pernah mengikuti penyuluhan senam hamil dan tidak mengetahui pentingnya dan manfaat dari senam hamil itu sendiri. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan design analitik eksperimen dengan pendekatan Pre-Eksperimental dengan one group pretest-posttest design. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan sampling jenuh. Peneliti menggunakan kuesioner dengan skala Guttman yang dibagikan kepada ibu-ibu hamil yang mengikuti kelas ibu hamil di Puskesmas sebagai alat untuk mengumpulkan data.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar