BAB I
PENDAHULUAN
Pendahuluan ini meliputi latar belakang dilakukan penelitian,
rumusan masalah yang diangkat peneliti, tujuan penelitian yang hendak peneliti
capai, manfaat penelitian, dan ruang lingkup penelitian. Pendahuluan tersusun
sebagai berikut :
A.
Latar Belakang Masalah
Kesehatan
menurut UU No.36 tahun 2009 adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental,
spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif
secara sosial dan ekonomis. Kesehatan individu tidak dapat dicapai secara
tiba-tiba, tetapi merupakan suatu proses dalam mengelola kehidupannya sendiri
dengan cara mengatur dan mengembangkan setiap aspek dari tubuh, akal/pikiran
dan perasaan sehingga tercapai keseimbangan yang harmonis (Sumijatun, 2006). Tolok ukur keberhasilan dan
kemampuan pelayanan kesehatan suatu negara diukur dengan angka kematian ibu dan
angka kematian perinatal. Menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB) menjadi prioritas utama dalam pembangunan kesehatan di
Indonesia yang merupakan target pencapaian Millennium
Development Goals (MDGs) Tahun 2015 (Aditya, 2012).
Target
MDGs yaitu 102 per 100 ribu
kelahiran hidup pada tahun 2015 namun AKI di Indonesia jumlahnya mencapai 228
per 100 ribu kelahiran hidup sehingga menurut Direktur Jenderal Gizi Kesehatan
Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan masih jauh dari target MDGs tersebut
(Wardah, 2012). AKB Indonesia juga menempati peringkat ke-7 diantara 10 negara
ASEAN (Depkes, 2003). Hasil survei yang dilakukan Survey Demografi Kesehatan
Indonesia (SDKI) Jawa Barat masih menjadi salah satu daerah dengan AKI yang
paling tinggi. Data rutin Nasional tahun 2011 sampai dengan 16 Mei 2012, jumlah
kematian ibu sebesar 5.118 dan tahun 2012 AKI di Indonesia sebesar 120 per
100.000 Kelahiran Hidup (Biro Pusat Statistik Jawa Barat, 2007).
Faktor
penyebab tingginya AKI salah satunya adalah partus lama (terbilang 7%). Faktor lainnya yaitu rendahnya kesadaran
masyarakat tentang kesehatan ibu hamil (Depkes, 2001). Safe Childbirth (1937), Dr. Kathleen Vaughan
menggambarkan cara ia melakukan studi terhadap wanita hamil yang banyak
menghabiskan waktu dan melakukan kegiatan menonton atau kehidupan yang tidak
aktif, menunjukkan kelompok wanita ini kerap mengalami kesulitan saat
persalinan dan kelahiran (Eileen Brayshow, 2008). Upaya yang bisa dilakukan ibu
hamil agar persalinan berjalan lancar dapat dikendalikan dengan melakukan senam
hamil (Achmad, 2008 dalam Yuliasari, 2010).
Berdasarkan
American Journal of Obstetricand
Gynaecolog, menunjukkan ibu hamil yang melakukan kegiatan senam cukup
sering dan teratur selama masa tiga bulan (trimester) terakhir, ternyata
mengalami persalinan yang tidak terlalu terasa sakit dibandingkan dengan
persalinan ibu hamil yang tidak melakukan kegiatan senam selama masa
kehamilannya. Hal ini terjadi karena peningkatan kadar hormone endorphin dalam
tubuh sewaktu senam, yang secara alami berfungsi sebagai penahan rasa sakit. Jourrnal
American Health
memuat laporan tentang hasil penelitian selama 2 tahun di New York yang
menunjukkan bahwa wanita hamil yang melakukan senam selama 30 menit, 5 hari
dalam seminggu ternyata melahirkan bayi yang lebih besar dan sehat (Hanton,
2001).
Saat
ini ada program senam hamil dengan Metode Pilates (ditemukan Joseph Pilates),
khusus untuk ibu hamil karena banyak perubahan fisik di tiap trimesternya maka
gerakan senam ini dimodifikasi sesuai dengan kondisi ibu hamil tiap trimester.
Senam hamil dapat berupa senam aerobik, kalestenik, relaksasi, kebugaran
panggul (kegel). Meningkatkan pengetahuan ibu hamil maka ibu akan semakin
merasakan pentingnya senam hamil bagi kesehatan diri dan janinnya. Munculnya
kesadaran ini akan memberikan dampak pada ibu untuk dapat melaksanakan secara
teratur (Kuliahbidan, 2008).
Latihan senam hamil merupakan suatu yang masih
baru di kalangan penduduk Indonesia. Bagi masyarakat kota-kota besar seperti
Jakarta, Bandung, Surabaya latihan senam hamil ini bukanlah suatu hal yang
aneh, tetapi tidak berarti semuanya mengerti dan menyadari bahwa latihan senam hamil berguna
bagi wanita hamil. Justru masyarakat kota yang telah modern dan maju inilah
yang memerlukan latihan fisik, baik dalam keadaan normal maupun dalam keadaan
hamil (Januarahmawati, 2008).
Penelitian Tri Susanti tahun 2010 yang hasilnya
menunjukkan bahwa senam hamil mempunyai banyak manfaat bagi ibu hamil. Manfaat
latihan senam hamil yaitu agar wanita memperoleh ketenangan dan relaksasi yang
sempurna menghadapi peristiwa persalinan diperlukan kepercayaan pada diri
sendiri, kepercayaan pada penolong, dan latihan senam hamil (Rustam Mochtar,
1998). Penelitian yang dilakukan Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas
Maret sejak tahun 2000, terhadap 68 ibu hamil, senam hamil ini terbukti
memberikan kontribusi yang besar untuk melancarkan proses persalinan.
Senam hamil akan memberikan outcome persalinan yang lebih baik
dibandingkan pada ibu-ibu hamil yang tidak melakukan senam hamil menurut
penjelasan Hamilton (2004). Clapp (2005) menjelaskan bahwa ibu yang melakukan
senam hamil selama kehamilan dilaporkan dapat mengurangi stress dalam menjelang
kelahiran, mengurangi nyeri saat proses persalinan, bayi yang dilahirkan
memiliki berat badan yang normal, dan dapat mengurangi resiko terjadinya
preeklamsi, dibandingkan ibu hamil yang tidak melakukan senam hamil selama
kehamilan. Masa persalinan yang lebih pendek dan sedikit intervensi serta masa
pemulihan yang lebih cepat dapat dibuktikan dengan mengikuti program latihan
senam hamil oleh wanita-wanita hamil (Brayshaw, 2008).
Penelitian ini didukung juga oleh penelitian Evi Sulistyorini
tahun 2005 yang menyarankan untuk memberikan informasi tentang program senam
hamil melalui leaflet di tempat yang
strategis untuk memperluas cakupan sasaran senam hamil. Berdasarkan hasil, pembahasan
dan simpulan penelitian Mariani 2006 menyarankan agar memberikan pengetahuan
senam hamil dan memberikan motivasi untuk melakukannya karena senam hamil telah
terbukti mempu memperlancar proses persalinan.
Pendidikan kesehatan atau penyuluhan dapat
dilakukan di tempat-tempat strategis pelayanan kesehatan seperti balai praktik
klinik, atau puskesmas (Notoatmodjo, 2005). Pemberian
informasi atau pesan kesehatan dan penyuluhan kesehatan bertujuan memberikan
atau meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang kesehatan, yang diperlukan oleh
seorang atau masyarakat, sehingga akan memudahkan terjadinya perilaku sehat
(Notoatmodjo, 2010).
Perubahan
sikap juga dipengaruhi jangka waktu seseorang dalam mengingat suatu pesan.
Sesuai dengan pendapat Brigham dengan konsep sleeper effect bahwa orang mungkin masih ingat isi pesan yang disampaikan
dalam waktu 10-14 hari setelah pesan itu disampaikan (Handayani, 2009). Faktor yang dapat mempermudah atau
mempredisposisi terjadinya perilaku pada diri seseorang atau masyarakat salah
satunya adalah motivasi (Notoatmodjo, 2010).
Motivasi
adalah kecenderungan yang timbul pada diri seseorang secara sadar maupun tidak
sadar melakukan tindakan dengan tujuan tertentu atau usaha-usaha yang
menyebabkan seseorang atau kelompok orang tergerak melakukan sesuatu karena
ingin mencapai tujuan yang di kehendaki (Poerwodarminto, 2007). Motivasi terbagi
menjadi motivasi intrinsik (motivasi yang berasal dari dalam diri yang terdiri
dari dorongan dan minat individu untuk melakukan suatu aktivitas tanpa
mengharap/meminta imbalan) dan motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang
datangnya dari luar individu (Sardiman, 2008).
Berdasarkan
hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti didapatkan bahwa perioritas
masalah di Puskesmas Jaya Mekar Padalarang yaitu belum pernah diadakannya
penyuluhan senam hamil. Tahun 2012 tercatat AKB sebanyak 4 bayi. Program senam hamil tidak
berjalan secara berkala karena tidak ada yang mengikuti kegiatan tersebut, padahal
senam hamil termasuk salah satu perawatan antenatalcare
yang harus diberikan pada ibu hamil sebagai salah satu tujuan puskesmas yaitu
kesehatan/perawatan kehamilan.
Hasil
wawancara terdapat 5 dari 13 ibu mengungkapkan bahwa tidak mengikuti senam
hamil karena repot mengurus keluarga, 2 ibu mengatakan akan mengikuti program
tersebut jika mendapat bingkisan dari puskesmas dan sisanya merasa tidak
memerlukan senam hamil dalam masa kehamilannya. Seluruh jumlah ibu yang
diwawancara menyatakan tidak pernah mengikuti penyuluhan senam hamil dan tidak
mengetahui pentingnya dan manfaat dari senam hamil itu sendiri.
Berdasarkan
uraian di atas peneliti sangat tertarik untuk mengangkat sebuah judul
penelitian tentang “Pengaruh Penyuluhan Senam Hamil terhadap Motivasi Ibu
Melakukan Senam Hamil di Puskesmas Jaya Mekar Padalarang.”
B.
Perumusan Masalah
Berdasarkan
uraian fenomena di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : “Adakah
Pengaruh
Penyuluhan Senam Hamil terhadap
Motivasi Ibu Melakukan Senam Hamil di Puskesmas Jaya
Mekar Padalarang.”
C.
Tujuan Umum
Tujuan umum dalam penelitian ini adalah
teridentifikasikannya
pengaruh
penyuluhan senam hamil terhadap
motivasi ibu melakukan senam hamil di Puskesmas Jaya
Mekar Padalarang.
D.
Tujuan Khusus
Tujuan
khusus dari penelitian ini adalah teridentifikasinya :
a.
Motivasi
ibu melakukan senam hamil di Puskesmas Jaya Mekar Padalarang sebelum
mendapatkan penyuluhan senam hamil.
b.
Motivasi
intrinsik ibu melakukan senam hamil di Puskesmas Jaya Mekar Padalarang sebelum
mendapatkan penyuluhan senam hamil.
c.
Motivasi
ekstrinsik ibu melakukan senam hamil di Puskesmas Jaya Mekar Padalarang sebelum
mendapatkan penyuluhan senam hamil
d.
Motivasi
ibu melakukan senam hamil di Puskesmas Jaya Mekar Padalarang setelah
mendapatkan penyuluhan senam hamil.
e.
Motivasi
intrinsik ibu melakukan senam hamil di Puskesmas Jaya Mekar Padalarang setelah
mendapatkan penyuluhan senam hamil.
f.
Motivasi
ekstrinsik ibu melakukan senam hamil di Puskesmas Jaya Mekar Padalarang setelah
mendapatkan penyuluhan senam hamil.
g.
Pengaruh penyuluhan
senam hamil terhadap
motivasi ibu melakukan senam hamil di Puskesmas Jaya
Mekar Padalarang.
E.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :
1.
Manfaat
Teoritis
Hasil penelitian ini dapat memperkuat teori yang sudah ada mengenai pengaruh penyuluhan senam hamil terhadap motivasi ibu melakukan senam hamil.
2.
Manfaat
Praktis
a.
Peneliti
Peneliti mendapatkan
pengalaman pertama dan kemampuan mengaplikasikan teori di bidang riset keperawatan mengenai pengaruh penyuluhan
senam hamil terhadap
motivasi ibu melakukan senam hamil.
b.
Institusi STIKes Santo Borromeus
Hasil penelitian ini akan menambah
ilmu, wawasan, kepustakaan,
literatur bagi mahasiswa STIKes Santo
Borromeus mengenai
pengaruh penyuluhan senam hamil terhadap motivasi ibu melakukan senam hamil.
c.
Puskesmas Jaya Mekar Padalarang
Sebagai sumber informasi dasar untuk mengambil keputusan dalam
peningkatan motivasi demi peningkatan kesehatan ibu dan anak melalui
program senam hamil yang dilakukan kader – kader kesehatan secara teratur di
Puskesmas Jaya Mekar Padalarang.
F.
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam
penelitian ini berfokus pada pengaruh penyuluhan senam hamil terhadap motivasi
ibu melakukan senam hamil pada ibu kelas ibu hamil di Puskesmas Jaya Mekar
Padalarang dan telah
dilaksanakan pada bulan April sampai Mei
2013. Penelitian ini dilakukan berdasarkan hasil studi pendahuluan bahwa
penyuluhan senam hamil belum pernah diadakan dan program senam hamil pun tidak
berjalan secara berkala oleh puskesmas karena tidak ada yang mengikuti kegiatan
senam hamil. Hasil wawancara terdapat 5 dari 13 ibu mengungkapkan bahwa tidak
mengikuti senam hamil karena repot mengurus keluarga, 2 ibu mengatakan akan
mengikuti program tersebut jika mendapat bingkisan dari puskesmas dan sisanya
merasa tidak memerlukan senam hamil dalam masa kehamilannya. Seluruh jumlah ibu
yang diwawancara menyatakan tidak pernah mengikuti penyuluhan senam hamil dan
tidak mengetahui pentingnya dan manfaat dari senam hamil itu sendiri. Metode
yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan design analitik eksperimen dengan pendekatan Pre-Eksperimental dengan one group pretest-posttest design.
Teknik pengumpulan data dengan menggunakan
sampling jenuh.
Peneliti menggunakan kuesioner dengan skala Guttman yang dibagikan kepada
ibu-ibu hamil yang mengikuti kelas ibu
hamil di Puskesmas sebagai alat untuk mengumpulkan
data.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar